Ironi Sang Raja Hutan Sumatra

Terancam Punah: Berdasarkan data WWF 2004, populasi Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) di alam bebas hanya tinggal 400 ekor saja. Hutan TNKS di Provinsi Jambi menjadi habitat penting mamalia ini. 

Bangunmediaku - Bagi para pecinta alam, pemerhati satwa, hingga penjelajah gunung siapa yang tak kenal Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. TNKS adalah kantong sekaligus 'rumah' sejumlah satwa dilindung, salah satunya adalah sang raja hutan Harimau Sumatar atau phantera sumatrae. Namun dalam beberapa tahun terakhir kehidupan sang raja hutan kerap dirundung masalah hingga berujung bahaya.

Maraknya eksploitasi hutan hingga perburuan liar menyebabkan kehidupan Harimau Sumatra terancam. Sumber-sumber makanan sang raja hutan makin berkurang, tak ayal si belang pun nekad masuk perkampungan.

Maret 2016, warga Desa Lempur Mudik, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi geger. Kehebohan muncul karena ditemukan banyak tapak atau jejak yang diduga harimau Sumatra.

Burhan (40) salah seorang warga Desa Lempur Mudik mengatakan, selain jejak, beberapa warga melihat langsung si Raja Hutan masuk perkampungan. Menurut Burhan, harimau terakhir terlihat pada Minggu (28/2/2016) lalu. "Harimau itu memangsa hewan ternak warga macam kerbau dan ayam," kata Burhan saat dihubungi di Jambi, Jumat 4 Maret 2016.


Burhan mengungkapkan, usai melihat adanya harimau masuk perkampungan itu, warga menjadi cemas. Tak hanya harimau, warga Desa Lempur Mudik juga kerap melihat beruang masuk ke perkampungan. "Namun kalau beruang paling cuma di kebun-kebun warga," kata Burhan.


Sementara itu, Kepala Desa Lempur Mudik, Firdaus membenarkan warganya tengah resah usai melihat ada harimau berkeliaran di kampungnya. Menurut Firdaus dalam sebulan terakhir sudah dua kali sang Raja Hutan muncul di kampungnya. "Sepertinya bukan macan dahan, ini harimau Sumatra, pertama dulu makan kerbau. Ini banyak ayam dimakannya," kata Firdaus.


Firdaus bersama perangkat desa lainnya akhirnya melaporkan kejadian itu ke aparat Balai Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Desa Lempur Mudik merupakan daerah yang berbatasan dengan wilayah TNKS.


TNKS membentang di bagian barat Sumatra mulai dari Provinsi Bengkulu, Jambi dan Sumatra Barat (Sumbar). Wilayah paling luas ada di Jambi yakni mencapai 422.190 hektar. Hutan TNKS memiliki tak kurang dari 4.000 jenis tumbuhan, 42 jenis mamalia, 10 jenis reptilia, 6 jenis primata hingga 306 jenis burung.


Selain harimau Sumatra, mamalia paling terkenal di TNKS seperti gajah Sumatra, Badak Sumatra, macan dahan, tapir dan kucing emas.


33 Kantong Harimau Sumatra Hilang

Kamis, 11 Agustus 2016, Ketua Forum Harimau Kita (FHK) Yoan Dinata mengatakan, populasi harimau Sumatera yang terus menurun. Menurut data International Union for the Conservation on Nature (IUCN), saat ini populasi harimau Sumatera hanya tersisa sekitar 441-679 ekor saja di alam.

Selain itu, tutur Yoan, 33 kantong habitat harimau sudah tidak terdeteksi lagi. Di antaranya di Tanah Karo, Parmonangan, Maninjau, Buki Kaba, Bukit Betabuh, Bukit Sosa, dan Asahan.

“Penyebab menurunnya populasi harimau Sumatera adalah hilangnya habitat dan aktivitas perburuan harimau beserta hewan mangsanya karena diperdagangkan,” ujar Yoan.

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir hingga Juni 2016, tercatat 58 ekor harimau diperdagangkan. Jumlah itu terdiri dari dua ekor harimau hidup dan 14 harimau awetan. Kemudian juga diperdagangkan 13 lembar kulit utuh, 70 taring harimau, dan delapan buah tulang harimau dan komoditas lainnya.

Sebab itu, pemerintah perlu meningkatkan upaya konservasi dengan memperkuat dasar hukum perlindungan harimau Sumatera yang ditetapkan dalam UU Nomor 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang mengatur perlindungan terhadap harimau Sumatera.

“Melalui peringatan harimau Sumatera tahun ini diharapkan menjadi pengingat bagi pemerintah untuk segera merevisi regulasi terhadap perlindungan satwa yang tertuang pada UU Nomor 5/1990,” ujar dia.

Masyarakat juga diminta berperan aktif dalam pelestarian harimau Sumatera dengan melaporkan kepada aparat jika mengetahui adanya kegiatan perburuan dan perdagangan satwa ini dan binatang dilindungi lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

Suku Mante dan Misteri Orang Pendek di Jambi

Menguak Misteri Kota Kuno di Tengah Sumatra

Balada Perempuan Pantura, Jadi TKW Hingga Jual Diri di Lokalisasi