Posts

Showing posts from March, 2016

Balada Perempuan Pantura, Jadi TKW Hingga Jual Diri di Lokalisasi

Image
Tutup Wajah: Sejumlah perempuan dengan menutup wajah menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kota Jambi, Agustus 2014 lalu. Demo ini menolak penutupan lokalisasi terbesar di Jambi, Payo Sigadung atau lebih dikenal dengan lokalisasi Pucuk. (Foto: Jambi Update)  Bangunmediaku - Ini bagian dari sebagian banyak catatanku selama pengembaraan sekitar 8 tahun di Jambi. Awal 2016 lalu, m edia mainstream hingga media sosial tengah sibuk mewartakan bagaimana Kalijodo yang terkenal sebagai sarang prostitusi dan perjudian di Jakarta itu kini rata dengan tanah. Jauh sebelum Kalijodo, di Kota Jambi ada kawasan prostitusi paling terkenal yakni Payo Sigadung atau lebih dikenal dengan nama Pucuk. Lokasinya tak jauh dari tengah kota, sedikit dibagian pinggir. Hanya butuh sekitar 15 menit dari Kantor Gubernur Jambi. Untuk masuk ke lokalisasi seluas kurang lebih 2 hektar ini, tiap pengunjung wajib membayar 'tiket masuk' Rp 10 ribu di pos jaga di bagian depan. Oleh Pemkot Ja

Ironi Sang Raja Hutan Sumatra

Image
Terancam Punah: Berdasarkan data WWF 2004, populasi Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) di alam bebas hanya tinggal 400 ekor saja. Hutan TNKS di Provinsi Jambi menjadi habitat penting mamalia ini.  Bangunmediaku - Bagi para pecinta alam, pemerhati satwa, hingga penjelajah gunung siapa yang tak kenal Taman Nasio nal Kerinci Seb lat (TNKS) di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. TNKS ada lah kantong sekaligus 'rumah' sejumlah satwa dilindung, sal ah satunya adalah sang raja hutan Harimau Sumatar atau phantera sumatrae. Namun dalam beberapa tahun terakhir kehidupan sang raja hutan kerap dirundung masalah hingga berujung bahaya. Maraknya eksp lo itasi hutan hingga perburuan liar menyebabkan kehidupan Harimau Sumatra terancam. Sumber-sumber makanan sang raja hutan ma kin berkurang , tak ayal si belang pun nekad masuk perkampungan. Maret 2 016, warga Desa Lempur Mudik, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi geger. Kehebohan muncul karena ditemukan

Berhala, Pulau Eksotis Idaman Zumi Zola

Image
Bangunmediaku - Siapa yang tidak kenal Zumi Zola. Beberapa tahun lalu ia kerap nampil di layar kaca sebagai aktor film maupun pesinetron. Kini, ia baru saja terpilih sebagai Gubernur Jambi periode 2016-2021 setelah sebelumnya menjabat sebagai Bupati di daerah kampung halaman keluarganya, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Dikenal sebagai aktor rupawan, pria 35 tahun ini tak hanya mengandalkan tampang demi menuju Jambi Satu. Saat Pilgub Jambi 9 Desember 2015 lalu, sang rival adalah calon petahana Hasan Basri Agus yang nama dan pamornya tak kalah mentereng di Provinsi Jambi. Demi meyakinkan warga Jambi, setidaknya ada 12 janji politik Zumi Zola yang harus ia tepati usai ia terpilih. Salah satunya adalah mengembalikan Pulau Berhala yang kini masuk wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Tekad Zumi Zola sudah bulat. Hanya beberapa jam usai dilantik sebagai gubernur di Istana Negara, pria yang disebut-sebut sebagai gubernur termuda di Indonesia ini langsung menabuh genderang

Menjelajah Kawasan Mitigasi Ekosistem Bujang Raba

Image
Bangunmediaku - Ini kilas balik perjalanan saya sebagai jurnalis ke salah satu pelosok di Provinsi Jambi di tahun 2012 lalu. Tepatnya di kawasan Bukit Panjang Rantau Bayur atau biasa disebut ekosistem Bujang Raba di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Kincir air dibangun warga Desa Senamat Ulu di Kabupaten Bungo untuk digunakan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dengan memanfaatkan aliran sungai. Desa ini masuk kawasan ekosistem Bujang Raba di Provinsi Jambi (Foto: Bangun Santoso) Butuh waktu sekitar 6-7 jam perjalanan darat dari Kota Jambi sebagai ibukota provinsi menuju kawasan Bujang Raba. Sepanjang perjalanan dari Kota Jambi, lebatnya pemandangan perkebunan sawit atau karet menjadi sajian khas daerah di tengah Sumatra ini. Namun lambat laun hilang seiring memasuki kawasan yang oleh Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi memiliki luas 109 ribu hektar itu. Saya menjadi salah satu yang beruntung bisa melihat luasnya bumi Nusantara di Kabupaten Bungo. D